terpojok aku disudut ruang
alunan merdu itu terus mengiang
lamban laun menghilang
terlalu sakit untuk dikenang
gelak yang selalu menari
tawa yang selalu mengisi
hanya kesetiaan palsu yang menempa hati
lara kehidupan
yang temani aku dalam penuh kehampaan
aku tak mampu berlari
kepedihan ini terus menanti
hingga akhirnya nanti
aku mati …
dalam sendiri
alunan merdu itu terus mengiang
lamban laun menghilang
terlalu sakit untuk dikenang
gelak yang selalu menari
tawa yang selalu mengisi
hanya kesetiaan palsu yang menempa hati
lara kehidupan
yang temani aku dalam penuh kehampaan
aku tak mampu berlari
kepedihan ini terus menanti
hingga akhirnya nanti
aku mati …
dalam sendiri
0 komentar:
Posting Komentar